Senin, 22 Oktober 2012

Laris Manis si Ikan Salai



detail berita
(Foto: Arpan Rachman)
IKAN salai merupakan salah satu kuliner populer di Sumatra Selatan (Sumsel). Saking enaknya, penganan tradisional ini mampu diolah menjadi beraneka ragam menu, mulai sambal hingga bubur, dari asam pedas sampai nasi goreng.

“Banyak menu masakan bisa dibuat dari ikan salai. Umumnya, orang Sumsel mengenal pindang ikan salai, asam-pedas salai, gulai salai, sambal ikan salai, sayur salai, dan banyak macam lagi,” kata Ernawati, pengusaha ikan salai dari Muara Enim kepada okezonesaat mengikuti festival kuliner di Plaza Benteng Kuto Besak, Palembang, belum lama.

Untuk membeli ikan basah, Erna butuh modal yang tak sedikit. Biasanya, ia membeli ikan basah dari nelayan setempat.

"Membeli ikan basah, kita butuh modal minimal antara Rp500 ribu-Rp10 juta. Kalau modalnya tidak besar, biasanya kita rugi sendiri. Lantaran membeli kayu bakar juga harus dihitung sebagai biaya produksi,” ujarnya.

Proses membuat ikan salai dimulai dari menyiangi, kemudian isi perut ikan dikeluarkan, dibelah tapi tidak sampai terpotong dua, berlanjut ke pengasapan. Di bawah tempat pengasapan, kayu bakar telah disiapkan sembari menjaga nyala api supaya ikan yang diasap bisa kering sempurna.

“Membuat ikan salai perlu waktu dua hari dua malam untuk mengasapnya. Dari bahan 100 kilogram ikan basah, bisa jadi salai cuma sekira 25 kg," kata wirausahawan yang punya gerai penjualan ikan salai di Jalan Musi 2, Palembang ini.

Menurut Ernawati, banyak jenis ikan yang bisa diproses jadi ikan salai, seperti ikan gabus, seluang, baung, dan ikan lais. Satu paket ikan salai aneka rupa yang dibungkus dalam kemasan plastik seberat 0,25 kg dijualnya seharga Rp23 ribu. (ftr)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Info Perikanan - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger