Hal itu dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dalam siaran pers, Kamis (22/9/2011).
Sehari
sebelumnya, ia menetapkan Sungai Musi menjadi kawasan Minapolitan
Perikanan Tangkap.
Setiap tahun produksi
ikan patin di Vietnam mencapai 1 juta ton. Padahal, kegiatan budidaya
dan penangkapan patin di negara itu hanya mengandalkan Sungai Mekong.
”Melalui Sungai Musi, saya berharap produksi patin nasional dapat meningkat melebihi Vietnam,” ujar Fadel.
Minapolitan
adalah kawasan ekonomi perikanan hulu hingga ke hilir.
Menurut Fadel, bukan tidak mungkin Indonesia dapat melebihi produksi
patin Vietnam mengingat banyaknya perairan umum di Tanah Air.
Melalui
Minapolitan Sungai Musi, tingkat konsumsi ikan di Provinsi Sumatera
Selatan diharapkan dapat meningkat sekitar 65 persen menjadi 41 kg per
kapita per tahun. Jumlah itu lebih tinggi dari tahun 2010 yang hanya
mencapai 26,42 kg per kapita per tahun.
Tingkat konsumsi itu
masih lebih rendah dari rata-rata konsumsi ikan nasional yang saat ini
sekitar 30 kg per kapita per tahun. Padahal, produksi perikanan Sumsel
cukup besar dibandingkan dengan provinsi lain, yakni mencapai sekitar
296.000 ton pada tahun lalu.
Tahun 2011 Kementerian Kelautan dan
Perikanan mengalokasikan anggaran pembangunan kelautan dan perikanan
bagi Sumsel sebesar Rp 50,7 milar. Dana itu berasal dari dana
dekonsentrasi, tugas pembantuan, dana alokasi khusus, maupun
pengembangan usaha pedesaan.
Minapolitan berbasis perikanan
tangkap lautan telah ditetapkan di sejumlah wilayah di Indonesia,
seperti Pelabuhanratu, Belawan, dan Tual.
Sumber
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/09/22/21142650/Ikan.Patin.Indonesia.Ditargetkan.Saingi.Vietnam.
0 komentar:
Posting Komentar