Minggu, 09 Oktober 2011

Mengeksplorasi Potensi Perikanan Tangkap Tanjungpandan

Salah satu wilayah yang memiliki potensi kelautan dan letak strategis ialah Kabupaten Belitung.

Ellen Piri

Tidaklah mengherankan jika mayoritas masyarakat pesisir bermata pencarian sebagai nelayan. Selain karena nenek moyang kita terkenal sebagai pelaut, hampir 2/3 bagian wilayah Indonesiamemang merupakan hamparan laut luas. Tentunya, kekayaan biota laut pun sangat banyak.

Salah satu wilayah yang memiliki potensi kelautan dan letak yang strategis adalah Kabupaten Belitung. Lokasi yang menjadi sentra kegiatan nelayan ini menjadikan Belitung ditetapkan sebagai kawasan minapoli-tan yang diakomodasikan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan dalam kegiatan perikanan tangkap.

PPN Tanjungpandan yang berlokasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)

Laut China Selatan berpotensi lestari sebesar 1.2 juta ton/tahun.

"Kawasan PPN cukup sesuai dengan konsep minapoli-tan yang tengah dikembangkan Kementerian Kelautan Perikanan." tutur Kepala PPN Tanjungpandan Belitung Sutardjo, saat ditemui SH, dalam acara Press Tour Jurnalis Kementerian Kelautan dan Perikanan, akhir pekan lalu.

Berbagai jenis ikan laut ekonomis penting terdapat di WPP ini seperti jenis kerapu, ekor kuning, hiu tenggiri. kakap Medan, udang-udangan. dan hewan avertabrata lainnya. Bahkanikan ekor kuning merupakan komoditas yang diunggulkan dalam perikanan tangkap di Belitung.

Posisi pelabuhan ini sangat strategis, karena dekat dengan fishing ground dan pusat pemasaran, baik dalam negeri (Jakarta. Bangka. Palembang. Tanjungpinang, Pontianak) maupun luar negeri (Singapura dan Malaysia).

Namun sayang, masyarakat nelayan di wilayah Tanjungpandan lebih memilih berburu ikan hiu yang spesiesnya semakin langka saja. Selain itu, hasil tangkapannya tersebut juga tidak mampu dieksplorasilebih jauh. Ikan hiu diburu nelayan, namun hanya siripnya saja yang diekspor. Ini pun nelayan dimanfaatkan oleh pengepul yang tentu mengincar untung lebih besar. Nelayan hanya kebagian dagingnya yang dijual untuk konsumsi semata di pasar ikan PPN.

Padahal, daging hiu bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah seperti makanan jenis bakso, minyak ikan, pindang. maupun lem. Keterbatasan pemahaman dan pengetahuan membuat nelayan seolah tidak mampu mengeksplorasi lebih potensi yang ada.

Sumber: SinarHarapan,07Oktober2011, Hal.14

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Info Perikanan - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger