Hal
itu disampaikan Bupati Bantul Idham Samawi, saat melepas 68 siswa SMK I
Sanden, yang akan mengikuti kerja praktik di kap
al penangkap ikan.
"Bila teknologi bisa kita kuasai, potensi kekayaan laut akan tergarap
maksimal. Sebagai Kabupaten yang memiliki wilayah laut, Bantul juga
harus menguasai teknologi tersebut, " katanya, Rabu (26/11).
Salah
satu cara untuk mengembangkan teknologi penangkapan ikan adalah dengan
mencetak sumber daya manusia yang memadai. Bantul sudah memiliki SMK
yang secara khusus menggeluti bidang kelautan. Makanya harus didorong,
apalagi jurusan ini juga menjanjikan lapangan pekerjaan, katanya.
Idham
berharap kehadiran SMK I Sanden bisa mencetak nelayan-nelayan handal,
yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Bantul. Dengan
profesionalitas dan teknologi modern, para taruna dan taruni seharusnya
bisa mengelola kekayaan laut di wilayah pesisir Selatan lebih maksimal.
Menurut
Kepala Sekolah SMK I Sanden, Ahmad Fuadi peserta kerja praktek akan
disebar ke beberapa wilayah. Sebanyak 15 siswa jurusan Nautika Penangkap
akan dikirim ke wilayah Pulau Bali, 36 siswa lainnya ke Juwana Pati.
Selain itu masih ada 17 taruni jurusan Teknologi Perikanan yang akan
dikirim ke Cirebon. Seluruh peserta berasal dari kelas XI.
Mereka
akan berada di laut selama 3-6 bulan. Hal itu tergantung dengan kondisi
cuaca dan persediaan ikan. "Bila cuacanya bagus, mereka bisa lebih cepat
selesai, " katanya.
Selama mengikuti kerja praktek, para taruna
dan taruni akan diperlakukan sebagai pekerja biasa sehingga mendapatkan
hak upah. Namun demikian, para siswa diingatkan untuk tidak terobsesi
pada upah tersebut. "Yang terpenting adalah mendapatkan ilmunya bukan
upahnya," ujarnya.
Sumber :http://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/17492337/teknologi.minim.penangkapan.ikan.tak.maksimal
0 komentar:
Posting Komentar