DENPASAR, JUMAT - Ekspor komoditas perikanan
Indonesia ke Amerika Serikat sekarang belum begitu besar pengaruh akibat
krisis keuangan yang melanda negara itu. Namun, ke depan tidak tertutup
kemungkinan terkena imbasnya.
"Berbagai upaya dilakukkan agar
produksi bidang perikanan tetap dapat dipasarkan, tanpa menimbulkan
kerugian pada nelayan," kata
Dirjen Perikanan Budidaya Departemen
Kelautan dan Perikanan Dr Ir Made L Nurdjana di Denpasar, Jumat (10/10).
Selesai
mengadakan pertemuan dengan jajaran Dinas Perikanan kabupaten/kota
se-Bali yang dipimpin Kepala Dinas Perikanan Provinsi Bali Ir Gusti Putu
Nuriartha, ia mengatakan, ekspor komoditas perikanan ke Amerika Serikat
berdasarkan kontrak dan kerja sama.
Ia mengatakan, realisasi
ekspor sekarang masih didasarkan atas kontrak yang telah ditandatangani
pengusaha setahun yang lalu. "Jika kesulitan keuangan AS itu tetap
berlangsung hingga tahun depan, tentu akan berpengaruh terhadap ekspor
hasil perikanan Indonesia," ujar Dirjen Nurjana.
Ia mencontohkan,
ekspor udang Indonesia setiap tahunnya mencapai 100.000 ton, 50 ton di
antaranya ke pasaran AS. "Berbagai upaya dan strategi dilakukan agar
petani udang Indonesia tidak merugi dan tetap bisa berproduksi," kata
Dirjen Nurdjana.
Upaya tersebut antara lain mencari pasaran ke
negara baru di luar AS, di samping memanfaatkan pasaran dalam negeri.
Udang yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia
tidak perlu kualitas satu dengan harga Rp 40.000 per kilogram, tetapi
cukup kualitas dua atau tiga dengan harga Rp 20.000 per kilogram.
Petani
untuk menghasilkan udang kualitas satu membutuhkan pemeliharan selama
empat hingga lima bulan, sementara untuk kualitas dua atau tiga hanya
perlu pemeliharaan selama dua bulan. Dengan mempercepat waktu
pemeliharaan, petani bisa memanen udangnya untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri, harganya separuh dari harga ekspor, namun petani tetap
untung. Berbagai upaya yang menguntungkan petani ikan itulah yang
diterapkan dalam mengantisipasi kesulitan ekonomi AS.
Sumber :http://www.kompas.com/lipsus112009/kpkread/2008/10/10/14135258/Ekspor.Perikanan.ke.AS.Belum.Terpengaruh.Krisis
0 komentar:
Posting Komentar