da penawaran subuh.
Ikan seberat 342 kg itu
tertangkap di sekitar pulau sebelah utara Jepang, Hokkaido, ditawar
hingga 32,49 juta yen (396.000 dollar), kata seorang petugas di pasar
ikan Tsukiji. Nilai itu adalah tawaran tertinggi, lebih besar dari rekor
sebelumnya senilai 20,02 juta yen yang juga dibayarkan untuk ikan tuna
sirip biru pada tahun 2001, kata seorang petugas.
Sashimi, jenis
makanan dari ikan mentah dari ikan raksasa tersebut, diperkirakan akan
dijual hingga 3.450 yen sebagai harga awal, tulis media setempat. Ikan
tersebut dibeli oleh pemilik restoran sushi dari Jepang dan Hongkong
yang juga membuat tawaran bersama untuk ikan tuna sirip biru lain pada
lelang pertama tahun lalu di Tsukiji, pasar ikan seluas lebih dari 40
lapangan sepak bola.
"Saya merasa lega," kata pemilik restoran
asal Hongkong kepada wartawan di pasar itu, tempat total 538 ikan tuna
sirip biru juga terjual dengan harga tinggi dalam lelang subuh tersebut.
"Ikan tuna itu bagus," katanya. "Harga yang tinggi terjadi karena
pembeli asing juga menginginkan tuna itu."
Media setempat
mengatakan, penawar dari China yang sedang mengalami pertambahan
permintaan jenis ikan tuna sirip biru ikut mendongkrak harga jual hingga
mencapai rekor baru. "Globalisasi makanan memicu tingginya harga," kata
seorang peserta menurut kantor berita Kyodo. "Ini merupakan
berita bagus yang menghidupkan seluruh pasar. Saya harap perekonomian
Jepang juga dapat terdorong dan meningkat."
Masa perburuan ikan
yang berlebihan telah menjatuhkan harga tuna global, memicu beberapa
negara Barat untuk melakukan pembatasan perdagangan atas ikan tuna sirip
biru Atlantik yang langka tersebut. Jepang mengonsumsi tiga perempat
ikan tuna sirip biru yang ditangkap di dunia, bahan dari sushi yang
dihargai tinggi di Jepang dan dikenal sebagai kuro maguro (tuna hitam) dan disebut pencinta sushi sebagai "permata hitam" karena kelangkaannya.
0 komentar:
Posting Komentar