Selasa, 23 Oktober 2012

Alat Penangkapan ikan dan pengoperasiannya



Purse seine

Contoh desain perakitan purse seine

PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Purse seine untuk ikan sardin dan ikan pelagic kecil yang lain untuk kapal dengan panjang keseluruhan 10 meter (PAJOT FAO)
Catatan: Pada purse seine berukuran kecil. dimana tali kolor (purse line) tidak
digulung pada drum, tali kolor dapat diikatkan pada tali pelampung.

Purse seine : Ukuran minimal ukuran mata jaring, ukuran benang

Panjang dan dalam minimum purse seine, ukuran kantong
— Panjang minimum tergantung panjang kapal :
•   Panjang purse seine15X panjang kapal
— Dalam minimum :10 % dari panjang purse seine
— Panjang dan dalam bunt (kantong) minimum = panjang kapal
Pemilihan ukuran mata tergantung terhadap ukuran dan jenis ikan yang akan ditangkap.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
(Rumus Fridman)
Keterangan:
OM
=
Bukaan, mata (mm) pada bagian kantong (bunt)
L
=
Panjang (mm) jenis ikan yang akan ditangkap
K
=
Koefisien, tergantung dari ikan yang akan ditangkap
K
=
5 untuk ikan berukuran panjang dan pipin
K
=
3,5 untuk bentuk dan ukuran ikan umum
K
=
2,5 untuk ikan-ikan yang pipih dan lebar
Beberapa contoh
Spesies
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
Teri kecil, n dagala kapanta (pantai Timur Afrika)
12
75-100
Teri,sardin kecil
16
75-150
Sardin,sardinela
18-20
100-150
Sardinela besar,bo nga, ikan terbang, makerel kecil, teng giri
25-30
150-300
Makerel, belanak.ti lapia,tenggiri, tongkol kecil
50-70
300-390
Tongkol, tuna, waho, scomberomorus sp.
50-70 (mm)
450-500
= Hubungan antara garis tengah benang dan ukuran mata jaring pada bagian-bagian purse seine
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Beberapa contoh
 
Badan Purse Seine
Kantong (Bunt) Purse Seine
Pelagic kecil
0,01-0,04
0,01-0,05 L.Utara , 0,04-0,07
Pelagic besar
3,005-0,03
0,01-0.05
Pada purse seine, seperti halnya jenis alat penangkap ikan yang lain, bagian kantong (bunt) adalah bagian yang di-tarik paling akhir atau bagian dimana hasil tangkapan terkonsentrasi

Jumlah pemberat*, daya apung pelampung, berat jaring

= perbandingan pemberat dengan berat   jaring (di udara)
jumiah berat pemberat (di udara) berki sar antara 1/2 dan 2/3 dari berat jaring (di udara)**. Jumlah berat pem berat (di udara) per meter panjang ris bawah umumnya antara 1 dan 3 kg (untuk purse seine dengan ukuran mata kecil yang dipergunakan menangkap ikan-ikan pelagic kecil yang memiliki kedalaman
tinggi, jumlah pemberat per peter kadang-kadang diperbesar, sedang kan untuk purse seine tuna yang besar jumilah sampai 8 kg/meter.
= Perfcandingan daya apung dengan jumlah berat pukat
Pmasangan pelampung-pelampung pada purse seine harus dihitung bukan hanya untuk mengimbangi antara daya apung yang diperlukan dengan jumlah berat alat dalam air tetapi juga harus dita daya apung tambahan.*** Besar ngjgdaya apung tambahan ini 30 % diper airan yang tenang, dan 50-60 % diper airan yang berembak untuk mengimbangi keadaan laut yang berombak serta faktor lain yang ada hubungannya dengan cara pengoperasian alat. Daya apung yang lebih besar dibutuhkan pada bagian kantong/bunt yang memiliki benang lebih berat, dan sepanjang bagian tengah purse seine (yang mendapat gaya tarik lebih besar selama pengoperasian).
Dalam praktek, jumiah daya spung pelaapung kira-kira sama dengan 1 1/2 sam pa 2 kalijumlah pemberat yang dipasang pada ris bawah. contoh :
(a) Purse seine yang besar dengan jaring yang relatif berat, jumlah pemberat yang diperlukan relatif kecil, dan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
daya apung yang diperlukan kira-kira separoh lebih sedikit dari berat jaring di udara.
daya apung = 1,3 sampai 1,6 x (berat jaring dalam air + berat pemberat dalam air.
= (1,3 - 1,6) x (0,10 +0,27)
= 0,5 sampai 0,6 kg tiap kg berat jaring diudara.
(b) Purse seine yang lebih kecil dengan berat yang relatif ringan, memerluttan pemberat yang relatif besar, dan daya apung pelampung yang kira-kira sama atau sedikit lebih besar dari berat jaring (di udara).
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Daya apung = 1,3 -1,6 x (berat jaring dalam air + jumlah pemberat dalam air). = (1,3- 1,6) x (0,10 +0,72) = 1 sampai1,3 kg untuk tiap kg berat jaring di udara.
Secara teori, prosedur menentukan jumlah pemberat dan daya apung*** yang diperlukan dapat diikalkulasikan sebaaai berikut
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
(1) Beart jaring 01 udara= Wn**
(2) Berat pember at di udara = Ws
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
(3) Deya apung = (1,3 sampel l,6) x
(0,1 Wh + 0.9 Ws)
= (1.3 Samp at 2) x Ws
* Pemberat delam halint diperthitung kan termasuk pembera titu sendiri yang dipasang pads tall ris bawah, cincin-cincin, rantal dan tiwah atau besi-besi yang lain yang di pasang pada bagianbawah ourse seine.
** Berat jartnj, lifcat haiaman 35.
*** Daya apung pelampung purse seine lihat halaman 47 - 49.

Penggantungan, tali pemberat selambar, tali kolor, kedalaman, volume dan bentuk alat

Tali ris bawah sebuah purse seine umum nya 10 % lebih panjang dari pada tali ris atas, meskipun ada beberspa tipe yang mempunyai tali ris atas dan bawah yang sama panjang.
Hanging ratio (E), umumnya lebih besar pada ris bawah dari pada ris atas. Besarnya H.R. berkisar antara 0,50 sam pai 0,90 tergantung type jaring. Besar HR juga bervariasi pada sepanjang tali ris atas dan tali ris bawah, umumnya menjadi lebih kecil pada bagian ?antonq (bunt), Cara penqgantunoan dan  lebih rinci, lihat pada ha 1 aman 38, 39 dan 42.
Selambar : umumnya 25 % dari panjang purse seine.
Tali kolor kebanyakan 1,1 sampai 1,75 kali panjang tali ris bawah, biasanya kira-kira 1,5 kali panjang purse seine. Tali kolor harus dibuat dari bahan yang tahan gesekan dan memiliki breaking slength yang baik. Breaking strength (R) tali kolor purse seine adalah seba gai berikut:
R) 3 x (gabungan berat jaring, tali ko lor, pemberat, dan cincin purse seine)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Besar ruangan di kapal yang diperlukan untuk purse seine
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Tinggi purse seine didalam air (lihat juga halaman 39 dan 40). Suatu perki-raan kedalaman atau tinggi yang nyata (AD) secara kasar sama dengan 50 % kali dalam keseluruhan. (SD, atau ukuran mata x jumlah mata) purse seine, dan dekat pada kantong tengah purse seine besarnya 60 %.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Kecepatan tenggelam sebuah purse seine telah diukur kecepatan tenggelam berbagai jems pukat, besarnya berkisar antara 2,4 sampai 16 meter tiap menit sedangkan rata-ratanya 9 meter tiap menit.

pukat pantai

Jenis pukat pantai, bridle tali selambar

- Pukat pantai tanpa kantong
Lembar jaring: - tanpa ketentuan pan jang dan lebarnya.
atau
Ukuran mata dan benang yang khusus pada bagian tengah.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
- Pukat pantai dengan kantong
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Titik tarik
Pukat-pukat kecil yang diperlengkapi dengan bridle, cukup ditangani oleh satu orang saja.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Tali selambar untuk menarik pukat perikanan
Serat-serat alam atau Nylon, PE, PP
Panjang Pukat
Garis tengah bridle dari bahan sintetis (mm)
50 - 100
6
200 - 500
14 - 16
800 - 1500
18

Pukat pantai : bahan dan cara penggantungan

- Ukuran mata dan besar benang
Pada bagian sayap, ukuran mata dan besar benang bisa sama atau berbeda dengan bagian tengah atau bagian kantong.
Contoh-contoh spesifikasi bagian Kantong Pukat Pantai
Jenis ikan yang akanditangkap
ukuran mata (mm)
Besar bening (Rtex)
Lemuru
5-12
150-250
Siro/gambulah
30
800-1200
Tilapis
25
100
Udang daerah tropik
18
450
Ikan yang besar
40-50
150-300
-  Tali ris atas dan tali ris bawah umumnya dibuat dari bahan dan diameter yang sama ( PA atau PE).
- Hanging ratio (E) umumnya dibuat sama, baik pada tali ris atas maupun tali ris bawah. Pada bagian tengah, E = 0,5 atau sedikit lebih besar (0,5 - 0,7). Pada bagian sayap hanging ratio umumnya sama dengan bagian kantong tapi kadang-kadang sedikit lebih besar (E = 0,7 - 0,9).
- Pelampung pada tali ris atas
Jumlah pelampung yang diperiukan makin banyak sesuai dengan tinggi atau dalam nya pukat. Berikut ini daya apung yang dismati pada bagian tengah pukat.
Tinggi (m) pukat
 Daya apung (g/m jaring yang digantung)
3 - 4
50
7
150
10
350-400
15
500 - 600
15
1000
Pelampung-pelampung dipasang dengan jarak yang sama sepanjang tali ris atas atau dengan jarak yang lebih rapat pada bagian kantong, dan jarak ini makin diperenggang sanipai pada bagian ujung pukat (sayap).
- Pemberat pada tali ris bawah
Jumlah dan jenis pemberat bervariasi sesuai dengan tujuan penggunaannya (lebih menggaruk dasar atau kurang menggaruk dasar). Pemberat mungkin dipasang dengan jarak yang sama merata sepanjang tali ris bawah, atau lebih dipusatkan pada dekat bagian kantong.
- Perbandingan daya apung/pemberat
Pada bagian kantong, perbandingan daya apung/berat pemberat sekitar 1,5 - 2tapi kadang-kadang agar supaya jarimg dapat lebih menggaruk dasar. Suatu jaring dirakit dengan pemberat yang lebih besar dari pad duya apungnya. Pada bagian sayap, perbandingan daya apung/berat pemberat adalah sama, atau sedikit lebih kecil dari 1.

Pukat dasar

Pultat dasar : jenis pukat dasar dan cara pengoperasiannya

Konstruksi, perakitan :
Mirip sekali dengan trawl dasar.
Pukat dasar 
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Pukat dasar dengan tali  ris tinggi
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Bridle
Ris atas
20-25 m
35 m
45-55 m
45-m
- olah gerak kapal pada waktu penurunan jaring dogol dengan jangkar atau tanpa jangkar
Contoh : Penurunan selambar 12 coil atau 2640 m (1 coil= 220 m)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Pukat dasar : ukuran spesifikasi jarring

- Ukuran jaring
 BoatNet
 Length (m)Power (hp)*
Moutth** opening (m)
Headline (m)
Bottom seine (Japan)10- 15 3050
Bottom seine (Europe)15-20100-20020-3055-65
Bottom seme (high op.)10-2010035-4525-35
 2020045-6535-45
 20-25300-400-10045-55
 25 +500 55-65
- Estimasi bukaan keatas/tegak
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Bukaan tegak yang tinggi pukat dasar yang diperlengkapi tali kekang (bridel)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
- Ukuran mata,ukuran benang
Ukuran mata (mm)
Rtex
110 - 150
1100 - 1400
90 -  110
1000 -1100
70 - 90
700 - 1000
40 -70
600-800
*) 1 PK = 1,36 Kw
**) Bukaan mulut diukur menurut panjang bagian tepi perut jaring (beli)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Terdapat perbedaan-perbedaan dal am penggunaan perumusan diatasi (dibeberapa tempat berdasarkan ukuran mata x jumlah mata), sehingga harus hati-hati dalam mentafsirk an.

Selambar untuk pukat dasar

Keawetan, ketahanan terhadap gesekan, dan berat adalah sifat-sifat mutu yang utama untuk selambar pukat.
Bahan-bahan:
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Dogol berjangkar (Denmark)
tali kombinasi Ø18 - 20
Dogol tak berjangkar (Scotlandia)
PE atau PP 0 20 - 32 (3 strand dengan inti timah pa-da setup strand)
Dogol tak berjangkar . (Jepang, Korea)
kapal kecil : tali manila ka palukuran se-dang : PVA
Garis tengah
Tali
Garis Tengah
Berat (Kg/100 m)
PP 20
35
24
43
26
55
28
61
30
69
Kadang-kadang  perubahan garis tengah pada seutas selambar dari 24-36 mm (untuk kapal ukuran menengah). pemberat sering dlikatkan disepanjang selambar.
Panjang : dinyatakan dalam koil adalah 200-220 m, panjang keseluruhan umumnya 1000-3000 m.
Metode
Daerah Penangkapan
Panjang Selambar
Teknik Skotlandia
Perairan dangkal (50-70 m) atau daerah yang sempit dengan da -sar perairan yang lu-nak yang dikelilingi daerah ka-rang.

Perairan agak dalam (80-200 m) atau daerah yang luas dengan dasar perairan yang lunak.
Kurang dari 2000 meter.
3000 m atau lebih panjang
Teknik JepangUntuk perairan sampai kedalaman 300-500 m atau perair an yang luas, dengan dasar yang umum.8 sampai 15 kali dalam perairan.
 

Trawl

Cara pengoperasian pukat dasar

Operasi berjangkar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Cara pengoperasian tanpa jangkar (Skotlandia)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Cara pengoperasian tanpa jangkar (ull trawling) (Jepang, Korea)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Cara pengoperasian dengan 2 kapal (Kanada)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Desain trawl dasar 2 panel

Contoh ini dari FAO untuk kapal 50 - 70 PK. Lihat contoh dibawah ini.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Istilah yang dipergunakan pada perencanaan jaring
MATBahan benang/tali (lihat halaman 6-8).
Rtex Resultan tex (ukuran benang/tali, lihat halaman 10).
a (mm)Ukuran mata (lihat halaman 29-30).
nDalam/tinggi lembaran jaring, dihtung menurut jumlah mata jaring (arah tegak/point).
Angka-angka yang dicantumkan pada bagian atas dan bawah lembarao-lembaran jaring menunjukkan jumlah mata jaring.
Angka-angka dan huruf yang dicantumkan pada bagian tepi dalam lembaran jaring menunjukkan care pemotongan, sebagai contoh ; 1N2B ; berarti 1 point 2 bar (lihat halaman 32-33).
Adanya jumlah mata yang berbeda yang tercartum pada tepi atas/bawah lembaran jarlng, make untuk menyambungnya dilakukan penggantungan-penggantungan (take up) ; (lihat halaman 4). Panjang tali (ris) dlnyatakan dalam meter (11,00 dls.).

Desain dan perakitan alat trawl pertengahan 4 panel

Contoh Midwater trawl ini digunakan oleh kapal-kapal Perancis120 - 150 PK mertangkapikan kering dan mackerel.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Hubungan antara ukuran mata dan benang jaring pada trawl dasar

Trawl dasar
Mesin 30 -100 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
100
950-1 170
80
650- 950
60
650
40
650

Mesin 100 - 300 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
200
1 660-2 500
160
1 300
120
1 300-2 000
80
950-1 550
60
850-1 190
40
850-1 190

Mesin 300 - 600 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
200
2 500-3 570
160
1 230-2 000
120
1 230-2 000
80
1 660
60
950-1 190
40
950-1 190
Trawl udang, tipe Amerika, semi balon
try-net lihat halaman 84
Ukuran benang (Rtex)
Ukuran mata (mm)
39.6
645

Mesin 150 -300 hp*
Ukuran mata (mm)
Size of ine(Rte)
44940-1190
39.61 190

Mesin 300 - 600 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
47.61 190
39.61 540
 
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
* brake horsepower (BHP) atau Apparent Nominal Power lihat halaman 95. IPK = 1,36 KW
Trawl dasar dengan bukaan mulut tinggi
Mesin 75 -150 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
120
950
80
650-950
60
650-950
40
650-950

Mesin 150 - 300 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
200
1 660 2 500
160
1 300-1 550
120
1 300-2 000
80
950-1 550
60
850-1 190
40
850-1 020

Mesin 300 - 800 hp* 
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
800
5 550
400
3 570
200
2 500-3 030
160
1 660-2 500
120
1 550-2 500
80
1 300 2 500
60
1 190-1 540
40
940-1 200

Hubungan antara ukuran mata dan benang pada trawl pertengahan

Trawl perairan tegak (dengan satu kapal)
Mesin 150-200 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
400
2 500
200
1 190-1 310
160
950 1 190
120
650-950
80
650-950
40
450
40
950-1 310

Mesin 400 - 500 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benana (Rtex)
800
3 700
 400
2 500
200
1 310 1 660
160
1 190-1 310
120
950
80
650950
40
650-950
40
1 660

Mesin 700 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
800
7 140-9 090
400
3 700-5 550        
200
2 500-3 700
160
2 500  
120
1 660
80
1 660
40
1 660      
40
2 500
Trawl perairan tegak (dengan dua kapal)
Mesin2 x 100 - 300 hp*
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
800
3 030-4 000
400
1 190-2 280
200
1 190-1 540
120
950
 80
650-950   
40
450-950

Mesin 2 x 300 -500 hp* 
Ukuran mata (mm)
Ukuran benang (Rtex)
800
5 550
400
2 280
200
1 540
120
950-1 190
80
950-1190
40
950-1 190
 
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
* Brake horsepower (BHP) atau Apparent Nominal Power (APN) lihat halaman 95.
IPK=1,36 KW

Menentukan tukuran yang sesuai antara jaring trawl dengan kekuatan mesin kapal

Pemilihan sesuai dengan perhitungan luas permukaan benang jaring (lihat nalaman 37 untuk luas permukaan benang jaring).
Tentukan kekuatan mesin kapal dan tipe trawl yang dimaksud, akan didapatkan ukuran yang cocok sesuai dengan luas permukaan benang yang diterjunkan di -antara gambar grafik.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
  1. Trawldasar dengan 2 panel.
  2. Trawldasar dengan 4panel.
  3. rawlperairan pertengahan dengan kapaltunggal (ukuran mata pada -sayap sampaidengan 200 mm).
  4. Trawlperairan pertengahan dengan kapaltunggal (ukuran mata jaring lebih besar dari 200 mm).
Sesuai dengan kekuatan mesin dan tipe trawl, besarnya luas permukaan tail mungkin bervanasi sesuai dengan bebe rapa faktor, misalnya : PK mesin yang nyata, waktu penggunaan mesin, cara perakitan alat, ukuran mata, jenis da sar perairan,kekuatanarus,dll.
Untuk pair trawl, luas permukaan tali (m2) yang dinyatakari diatas harus dikalikan dengan faktor-faktor berikut:
tipe trawl
faktor
trawldasar dua panel
2,4
trawldasar empat panel
2,2
trawlperairan pertengahan dengansatu kapal (ukuran mata pada sayap sampai de ngan 200 mm)
2
trawl perairan pertengahan dengan satu kapal (ukuran mata pada sayap lebinbe-sar dari 200 mm)
2
Menentukan ukuran trawl dengan membandingkan kekuatan mesin kapali
Diketanui ukuran sebuah trawl (Tl) di-gunakan pada kapal trawl yang memiliki mesin P1. Untuk menghitung ukuran jaring yang betul bagi kapal lain de ngan kekuatan mesin P2, dapat dilaku-kan dengan mengal ikan panjang dan lebar tiap-tiap panel pada P1 dengan akar P2/P1.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
* BHP atau ANP lihat halaman 95

Pembukaan trawl dasar

Trawl dasar dengan bukaan tegak rendah (VO)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl dasar dengan bukaan tinggi
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl udang (flat atau semi balon)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
N atau n=lebar dihitung menurut jumlah mata bagian depanjaring.
a=ukran mata, dihitung dalam meter tiap mata pada bagian bagian jaring.
V0=perkiraan bukaan tegak mulut jaring (meter).
S=perkiraanjarak horizontal ujung sayap (meter).
HR=panjang tali ris atas dihitung dalam meter.

 Pembukaan trawl dasar dan trawl pertengahan

Trawl dasar 4 panel bukaan tinggi
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan dengan satu kapal
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan dengan dua kapal
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
n=lebar dihitung menurut jumlah mata tepi depan jaring bagian perut
n=lebar dihitung menurut jumlah mata tepi depan jaring bagian perut
HR=panjang taliris atas dihitung dalam meter
a=ukuran mata (panjang dihitung dalam meter bukaan mata terlebar pada bagian jaring)
VO=perkiraan bukaan tegak dari mulut jaring (meter)
S=perkiraan jarak horizontal ujung sayap (meter).

Perlengkapan trawl dasar satu kapal

Bentuk, penyetelan dan panjang relatif bagian-begian utama
∎ Trawl dasar dengan tali ris atas rendah
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Trawl dasar dengan tali ris tinggi (OV) : tali sapuan dan tali sayap (bridle)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Catatan :penyetelan dilakukan secara telitI dengan mengukur mata rantat hain links
∎ Panjang relatip bagian-bagian trawl
Fabout 2.2 times the depth for deep
Fkira-kira2,2 kali kedalaman di laut dalam, 10 kalt kedalaman di laut dangkal  
Rumusan umum :
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
F= tali tarik (selambar)
B= panjang tali sapuan atau tali sapuan + tali kendali atau ta li cabang (lihat halaman 81)


PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
*) Brake horsepower (BHP) atau Apparent Nominal Power (ANP) lihat halaman 95.1 HP = 1,36 KW

Perakitan pengoperasian trawl dasar dan trawl pertengahan dengan satu kapal

Trawl dasar bukaan tinggi :tali cabang
Panjang talitarik (selambar) 3 sampai 4,5 kali kedalaman laut
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan dengan satu kapal
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
*) Daya kuda untuk perhitungan. lihat halaman 95

Perakitan pada pengoperasian trawl dengan duakapal

Trawl dasar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
P=kekuatan mesin kapal
L=jarak jaring kekapal
G=pemberat pada baqian depan jaring
D=jarak antara dua kapal
* Untuk BHP dan ANP lihat halaman 95. 1 ok = 1,36 KW

Perkiraan posisi kedalaman jaring trawl pertengahan yang ditarik dua kapal

Penting sekal memperhitungkan sudut tegak dani tali tarik (dengan perkataan la in inklinasi atau sudut yang dibentuk antara tali  tarik  dari  garis mendatar)
Catatan: Metode-metode ini hanya memberikan perkiraan yang sangat kasar. Metode ini hanya boleh dipakai bila tidak ada net sounder yang dapat memberi-kan informasi yang lebin skurat. Hat i-hat i untuk menaga agar supaya jaring tidak menyentuh dasar.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Sudut tali tarik dapat diukur dengan menggunakan busur derajat atau dengan menggunakan alat lain
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
  1. Ukur sudut tali tarik A
  2. Cocokkanlah panjang tali tarik dengan grafik mendatar
  3. Urutkan kebawah panjang tali tarik sampai ke sudut A
  4. Perkiraan dalamnya trawl dapat dibaca pada skala tegak sebelah kiri
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Metode lain tanpa menggunakan
busur derjat adalah sebagai berikut
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
  1. beri tanda pada tali tarik 1 meter setelah blok
  2. tarik garis vertical kebawah dari blok
  3. ukur jarak D
  4. cocokkan menurut table samping
Jarak D (cm)Panjang tali tarik (m)
100200300400500
99
14
27
42
56
70
98
21
42
62
83
103
97
25
49
72
94
116
96
28
57
82
106
130
95
31
62
92
123
153
94
34
68
 103
138
174

Trawl udang dan perakitan

Tipe teluk Mexico
Example:
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Conton-conton ukuran mata
Bukaan mata penuh (dalam mm)
Guyana Perancis
45
Aftka Barat
40-50
Teluk Persia
30-40 / 43-45
Madtaqaskar
33-40
India
50-100
Australia
44
Di perairan tropik, catch rate seimbang dengan buka an mendatar dan trawl. Untuk mend patkan bukaan mendatar yang sebesar-be sarnya, dipergunakan tipe trawlserta perlengkapan yang khusus.
(1) Tipe-tipe khusus trawl
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
(2) Perakitan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Perakitan boom
Perlengkapan ini memung kinkan peningkatan na sil tangkapan sebesar 15-30 % diatas trawl tunggal. Kecepatan penarikan 2,5 sampai 3 mil.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Power mesin (Up)
Panjang (m)
Headline
Bridles
Booms
150 to 200
12-14
33
9
20010 150
15-17
35
9
250 to 300
17-20
40
9
300 to 400
20
45
10
500
24
50
12

Dalam M
Panjanq tali
20
110
20 to 30
145
30 to 35
180
35 to 40
220

Perlengkapan diantara type trawl yang berbeda

Trawl Dasar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan untuk 1 kapal
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan pertengahan degan 2 kapal
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Daya apung tali pelampung dan berat groundrope untuk trawl

PK Mesin (BHP)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
B1 (kgf) P(hp)
W1 (kg air) P(hp)*
B2 (kgf) P(hp)*
W2 (kg air) P (hp)*
B3 (kgf) P (hp)*
W3 (kg air) P (hp)*
50B1=P x ...W1=Px ...B2=Px ...W2 =P x ...B3=P x ...W3=P x
1000.200.280.270.290.280.33
2000.200.250.240.270.250.31
4000.200.220.220.240.220.28
6000.200.220.210.230.210.27
8000.180.200.190.220.190.26
- Untuk daya apung, angka yang ditujukan disesuaikan dengan jaring yang dibuat dari polyamide (nylon), serat sintetik yang memiliki daya apung negatip (tengge-lam). Bagi jaring yang dibuat dari bahan yang terapung, jumlah pelampung dapat dikurangi10 - 15 %.
- Pemberat yang ditujukan diperkirakan dengan batas kesalahan 5 - 10 %  Ada be-berapa variasi yang disesuaikan dengan kecepatan penarikan, jenis dasar perairan, daya apung jaring dan pelampung, jenis ikan yang akan ditangkap dan sebagainya. Jumlah pemberat telah diperhitungkan dengan asumsi bahan yang dipergunakan seba-gai pemberat berupa rantai besi- Jika bahan lain yang dipergunakan, maka berat jenisnya harus diperhitungkan. Contoh, untuk mendapatkan sinking force dida'am air yang sama, seutas rantai besi seberat 1 kg diudara harus diganti dengan sejum Ian rubber roller dengan berat 3 - 3,5 kg diudara.
Untuk BHP atau ANP lihat halaman 95
IPK =1,36 KW

Contoh berbagai groundrope

PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trawl perairan tengah (bukaan tegak maksimum) : tali penyambung dari braided PP., ris bawah dari lambung dari lambung yang diberi timah.
Trawl dasar bukaan tinggi : Tali pe nyambung dari braided PP. Ris bawah darirantai
Trawl udang, dasar iunak : Ris bawah diberi cincin timah (rantai sering juga dipergunakan sebagairis bawah)
Trawl dasar bukaan tinggi dengan 2 bridle : Ris bawah dengan cincin-cincin karet
untuk penggunaan pada dasar yang lebih kasar ris bawah diperlengkapi dengan bobin atau ca - kram karet dan dihubungkan dengan rantai.
Trawl ikan atau udang pada dasar keras : Ris bawah dari cincin-cincin karet dari bola-bola plastik yang keras.
Trawl ikan atau udang untuk dasar lunak atau berlumpur : roller kayu yang dapat dipisahkan sehingga da-pat dipasang atau dilepas tanpa
membuka taliris bawah dari lubang tengah.

Bukaan otter board dan trawl

Perkiraan bukaan otter board
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Perkiraan bukaan trawl
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Contoh : sebuah trawl dengan panjang 25 meter (tanpa kantong) diperlergitapi dengar sweep 50 meter dan bukaan otter board 40 meter, maka bukaan ujung sayap
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Otter board : Perbandingan, sudut guntingan (attacck angel)

perbandingan berbagai tipe otter board
Otter board empat perseg panjang rata
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Otter board untuk udang
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Otter board segi 4 dengan profil V
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Panneau pélagique Suberkrub
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Sudut guntingan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Otter board : sudut guntingan, penyetelan

∎ Sudut guntingan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Penyetelan/pengaturan sudut guntingan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Orientasi penyetelan/pengaturan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
a – L x 1-2
Umummya a = b
atau b = a + (2-5% L)
However on soft muddy bottom or small corals, some upward tilting (b) longer than (a) may be good
Masalah
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYANPenyetelan yang dianjukan Bila mungkin dengan sedikit menaikkan brackets penarik
Bila ungk in sedikitmenurunkan bracket penarikan dan menambah pemberat pada keel
Perpanjang bacastrop atas (a) atau perpendet brakstrop baugh (b) sedikit kearan ats sangt baik unsek kondist dasar lertantu
Perpanjang bacastrop atas (a) atau perpendet brakstrop baugh (b) sedikit kearan ats sangt baik unsek kondist dasar lertantu

Otter board : spesifikasi utama, pemilihan menurut kekuatan mesin kapal

Bentuk segi 4 dan oval
Berat yang ditunjukkan pada tabel berikut (untuk 1 kapal) merupakan nilai maksimum. Luas penampang berdasarkan pemakaian PK sepertitertulis dalam tabel adalah  se -ring dipakai dengan penggunaan bahan yang leblh ringen,sehingga dapat mengurangl beban 50 %.
Daya* (PK)Bentuk segi empatBertuk ovalBerat (Kg) 
UkuranSuriaceUkuranSurface
L (m) h (m)m2L(m)h (m)m2
50-751.300.650.85   
45
100
1.500.751.12
1.40
0.85
0.93
100-120
200
2.001.002.00
1.75
1.05
1.45
190-220
300
2.201.102.42
1.90
1.10
1.65
300-320
400
2.401.20
2.88
2.20
1.25
2.15
400-420
500
2.501.25
3.12
2.40
1.40
2.65
500-520
600
2.601.25
3.38
2.60
1.50
3.05
600-620
700-800
2.801.40
3.92
2.90
1.60
3.65
800-900
V Otter board
Daya * (PK)
Penampang (m2)
Berat (kg)
100
1.40
240
200
2.10
400
300
2.50
580
400
2.90
720
500
3.30
890
600
3.60
1 000
700
3.90
1 100
800
4.20
1 200
Otter board trawl udang (double rig)
Daya * (PK)
Ukuran m
Berat (kg)
100-150
1.8 x 0.8 - 2.4 x 0.9
60-90
150-200
2 x 0.9 - 2.45 x 1
90- 100
200-250
2.4 x 1 - 2.45 x 1
120
250-300
2.5 x 1 - 2.7 x 1.1
160
300-450
3 x 1.1 - 3 x 1.2
220
450-600
3.3 x 1.1  - 3.3 x 1.3
300
Mid water otter board, suberkrub
Daya * (PK)
Ukuran
Surface (m2)
Berat (kg)
H (m)L(m)
150
1.88
0.80
1.50
90-100
200
2.05
0.87
1.80
110-120
250
2.12
0.94
2.00
150-160
300
2.28
0.97
2.20
170-180
350
2.32
1.03
2.40
220-240
400
2.42
1.07
2.60
240-260
450
2.51
1.12
2.80
260-280
500
2.68
1.14
3.00
280-300
600
2.86
1.22
3.50
320-350
700-800
300
1.33
4.00
400-430
Contoh hubungan antara luas permukaan jaring (lihat halaman 37) trawl permukaan (Sf dal am m2) dan luas permukaan sebuah suberkrup otter board digunakan dengan (Sp dalam m2)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Layang laying

Contoh untuk trawl 25,5/34
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Power (hp)*L x I
150-2500.55 x 0.45 m
250-3500.66 x 0.45 m
350-5000.65 x 0.50 m
500-8000.80 x 0.60 m
Banyak tipe kites (layang-layang) yang ada dan sedang dites, yang paling sederhana berupa sekeping kain layar diikatkan pada tali ris atas dan ditempelkan pada bagian dalam jaring.
(Lihat halaman 95)
Untuk BHP atau ANPlihat halaman 95
IPK = 1,36KW

Wrap: diameter dan panjang

Karakteristik warp trawl dari baja, sesuai dengan kekuatan mesin
hp*
Ø (mm)
kg/m
R kgf
100
10.5
0.410
5 400
200
12.0
0.530
7 000
300
13.5
0.670
8 800
400
15.0
0.830
11 000
500
16,5
1.000
13 200
700
18.0
1.200
15 800
900
19.5
1.400
18 400
1 200
22.5
1.870
24 500
R= breaking strength
Panjang warp sesuai dengan dalam perairan (untuk trawl dasar)
Kurva dibawah ini hanya memberikan istimasi, Nakhoda/Kapten harus menentukan panlang warp sosuai dengan jenis dasar perairan,keadaan laut, arus, dll.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
* Break/horse power (BHP) atau Apparent Nominal Power (ANP) lihat halaman 95.

Kecepatan penarikan

Jenis Ikan
Kecepatan penarikan rata-rata (mil)
udang, ikan-ikan dasar yang k'ecil,ikan sebelah trawlyang sangat krcil
1,5 - 2
trawl sedang dan besar
2,5 - 3,5
ikan-ikan dasar ukuran sedang,ikan-ikan pelagis kecil trawl kecil
3 - 4
trawlsedang sampaibesar
4-5
cumi-cumi
3,5 - 4,5
ikan pelagis ukuran sedang
5

Kekuatan mesin kapal

pemilihan alat penangkapan ikan tergan tung kepada daya mesin kapal (trawl)
Trawl dengan propeller tetap (fixed propeller), gigi reduksi antara 2:1 dan 4 : 1, dan tanpa nozel (tabung propeller), tabel dalam buku ini dipergu-nakan untuk BHP (Break Horse Power). Angka inilan yang palling sertng diberi kan oleh pabrik sebagai Daya Kuda (HP) atau kekuatan suatu mesin. Dinyatakan dalam (PK)atau dalam kilowatt (KW).
1PK = 0,74 KW
1KW = 1,36 PK
Apabila satu kapal trawl memiliki vari abel pitch propeller dan / atau satu nozel, apparent nominal power (ANP) ha rus dipergunakan pada tabel buku ini. Hal ini dapat dikalkulasikan sbb. :
ANP = bollard pull (kg) x 0,09
Contoh : satu kapal trawl dengan variabel pitch propeller dan satu nozel, memiliki mesin 400 BHP dan bollard pull 6000 kg.
ANP = 6000 x 0,09 = 540 PK
Hal tersebut berartibahwa alat penang kap yang dipilih pada tabeldisesuai-kan dengan Apparent Normal Power 540 PKdan danbukan 400PK.
Daya yang tersedia untuk penarikan (P) umumnya 15 sampai 20 % dart BHP atau ANP. Daya ini dipergunakan untuk mena rik alat, dan dapat dikalkulasikan sebagai berikut  
Di perairan yang tenang,p = 0,75 x  K x (BHP atau ANP)
Tipe propeller mesin
k
Fixed Propeller
Mesin putaran tinggi
0,20
Mesin putaran rendah
0,25 0,28
Variable Pitch Propeller
0,28 0,30
Di perairan yang bergelombang
P dikurangi1/3.

Kekuatan penarikan kapal trawl

Bollard pull BPo suatu kapal BP0 pada suatu titik tetap (kecepatan = 0)
BPo (kg)
= 10 sampai 12 kg per BHP (dengan fixed propeller)
13 sampai 16 kg per PK pada Apparent
Normal Power (dengan variable pitch
propeller atau nozel).
Bollard pull BP (pada waktu menangkap ikan)
Apabila- telan anda kalkulasi daya mesin (P) yang tersedia untuk penarikan (halaman 95).
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Apabila telah anda ukur bollard pull BPo pada kecepatan 0 mil,
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Menentukan putaran mesin (RPM) due buah kapal yang berbeda karakteristiknya un tuk mengoperasikan pair trawl.
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Kapal A menarik kapal B, mesin netral, pada kecepatar tertentu misalnya 2 mil. Kemudian mesin kapal B dijalankan maju sampai Kapal B menahan kapal A dalam keadaan diam (berhenti).
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Putaran mesin kedua kapal dicatat, pa da kecepatan yang dipilin yaitu mil, Perlakuan-perlakuan yang sama diulang untuk kecepatan-kecepatan yang lain, sampai mencakup range kecepatan nor -maluntuk trawling.
RPM Kecepatan
Kapal A
Kapal B
2 mil
.
-
2,5 mil
-
-
3 mi 1
-
-
3,5 mil
-
-

Jaring puntal

Desain dan perakitan gill net : contoh

GillnetKapal

gillnet dasar untuk kepiting
panjang 
: 5- 15 m
Brittany, Perancis
daya mesin
: 15-20 PK
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Gambar diatas memberikan informasi mengenai jaring itu sebagai berikut :
Ukuran mata
: 320 mm29 - 30
Panjang
: 313 mata
Dalam
: 5 1/2 mata
Hanging Ratio( E)
: 0,5038-39
pelampung
: 32 pelampunq plastik, dengan daya apung masing-2 50 gf
47-49
pemberat
: 156 buah timah, masing-masinq 50 gram
Tali / Benang: bahan PA, ukuran R 1666 tex7-10
Ris atas. PP / PA, diameter 6 mm panjang 50 m7-8
Ris bawah: PP / PA,  diameter 6 mm panjang 50 m7-8

Penentuan ukuran mata jaring gill net

Penentuan matajaring menurut species ikan
Dalam rumus Fridman disebutkan perbandingan antara lingkar body atau panjang ikan yang akan ditangkap dengan ukuran mata jaring gillnet seba gai berikut :
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
dimana,
Om: lebar pembukaan mata jaring (mm)
L (ikan): panjang rata rata ikan yang akan ditangkap
K: nilai koefnien menurut species
dan
K= 5 untukikan yang panjang dan pipih
K= 3,5 untukikan berukuran sedang (tidak terlalu tebaldan terlalu pipih)
K= 2,5 untuk ikan yang besar, lebar atau tingg
  Beberapa contoh ukuran mata jaring teregang (mm) untuk spesies ikan ter tentu
Spesies demersal di perairan tropis
Kurau50
Manyung75
Kerong-kerong50
Belanak110-120
Maigre (Sciaenidae)
120-140
Gulamah160- 200
Seabream140- 160
Alu-alu120
* penjelasar mengenai ukuran mata dan bukaan mata pada halaman 29.
Temperate demersal species
cod150-170
pol lack
150-190
Pasifik pollack
90
ikan lidah
110-115
hake
130-135
red mulle (Mugilidae)
25
halibut (Greenland)
250
turbot,monk,anglerfish
240

Crustaceans
shrimp (India)36
shrimp (El Salvador)
63-82
green spiny lobster
160
red spinylobster
200-220
spider crab
320
king crab
450

Small pelagic species
sprat
22-25
herring50-60
teri
28
sardine
30-43
sardinella
45-60
shad (Ethmalosa)
60-80
kembung
50
tongkol
75
tenggiri
100-110

Large pelagic species
Tenggiri, kembung, cakalang
80-100
setuhuk, ikanterbang
120-160
bonito, jacks
125
Atlantic bluefirttuna
240
cucut170-250
ikan pedang
300- 330
salmon120- 200

Perakitan dan pemasangan jarring gill net

Benang sebaiknya agak kecil dan tidak kaku sehingaa yang tertang- kap tidak rusak, Ketahanan putus be nang harus baik dan hal ini penting, Khususnya untuk gillnet dssar dan disesuaikan antara ukuran ikan dan mata jaring, Benang sebaiknya juga tidak mudan terlinat meskipun daiam perair an jernin (mono atau muitifilament ) atau warna tidak menyolok dengan lingkungan setempat. Disamping itu benang Juoan lentur.
Catatan: Dayo mulur benang 20 -40% sebelum putus
Memilih diameter bebarg untuk gill net
Diameter benang sebaiknya sebanding dengan ukuran mata jaring. Nilai Ratio  
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
pada perairan tenang dangan perkira an hasil tangkap rendah, sedangkan pada perairan bergelombang atau pada dasar perairan nilai rationya = 0,01 Ratio rata-rata = 0,005.
Pemilihan jenis benang untuk gillnet.
ukuran mataperairan danau,sungai
perairan pantai
laut
mmmultilil. m/kgmonofil. Ømm
multifil. m/Kg
monofii. 0mmmultimono. n xØmmmultifil. m/kgmonofil.Ømmmultimono. n x Ømm
30  20 0000.2 10 0000.4 
      6 660  
5020 000 13 400  6 660  
6013 4000.210 000  4 440  
8010 000 6 660 4 x 0.154 4400.28-0.30
6 à 8 x 0.15
1006 660 4 440 0.3 3 3300.5 
1206 660 4 440
 0.35-0.40
 3 3300.66 x 0.15
1404 430 3 330 6x0.152 220 8 x 0.15
1603 330 3 330 
8 à 10 x 0.15
2 2200.6-0.710 x 0.15
2002 220 2 220  1 5500.9 
2401 550 1 550  1 100  
500     1 615- 2 220  
600  3 330  1615 - 2 220  
700  2 660     

Perakitan dan pemasangan jaring gill net

Pengaruh hanging ratio pada efisiensi penangkapan dari jaring yang diguna-kan
Hanging ratio horizontal pada gill -net umumnya 0,5 (lihat halaman 38).
- Jïka E lebih Keci dari 0,5 jariig cenderung memuntal ikan dan akan me-nangkap berbagai spesies ikan yang fcerbeda. Hal ini sering terjddi peda jaring yang menetap.
- Jika E labih besar dari 0,5 jaring cenderung menjerat ikan dan lebin selektlf dibandmgkan dengan jaring diatas. Hal ini sering terjadi pada jaring hanyut.
Beberapa contoh perakitan
Pada tali ris atas dengan pelampung
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Pada tali ris bawah dengan pemberat
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Desain dan perakitan trammel net

Trammel net *
Dipasang menetap atau haoyut pada dasar perairan untuk menangkap udang
Sri Lanka
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Untuk penjelasan tanda yang digunakan dalam gambar, lihat halaman 97.

Trammel net : ukuran mata jaring dan perakitannya

Penentuan ukuran mata jaring sesuai dengan spesies yang ditangkap
- jaring bagian tengan : ukuran mata jaring disesuaikan ikan terkecil yang ingin ditangkap dengan sistem masuk kantong. Perkiraan kasar mengenai ukuran mata jaring pada induk kan - tong dirumuskan Fridman :
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
dimana,
OM (mm)= pembukaan mata jaring bagi an tengah
L (mm)= panjang ikan terkecil yang ditangkap 
K= koefisien menurut soesies ikan sebagai berikut :
k= 5 untuk ikan yang panjangdan pipih
K=3,5 untuk ikan berukuran sedang K =2,5 untuk ikan yang besar, lebar dan tinggi
- Jaring bagian luar : ukuran mata 4 sampai 7 kali lebin besar dari jaring bagian tengah.
* Untuk penjelasan isti1ah ukuran mata teregang dan pepöukaan mata -dapat dilihat pada halaman 29.
Tinggi jaring tengah dalam keadaan teregang 1,5 sampai kali dari tinggi jaring begian luar dalam ke-adaan teregang.
Tinggi trammel net sebenarnya dalam air ditentukan ketinggian jaring bagian luar. Jaring bagian tengah sebaiknya sangat kensdur.
Hanging ratio jaring
Nilai hanging ratio horizontal yar.g umum sebagai berikut :
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Rata-rata gaya apung (B) dan berat (W) gill net

Daya apung gilInet dan trammel net
 
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
B(gf/m)
100-160
B2 = 50-120
B1 = 50 - 80
600 - 1 500
W(g/m)
50-80
W1 = 30-80
W2 = 25-60
300 - 1 000
B/W
2
B2/W 2 ˜ 2-2.5
1.5-2
 
panjang ris bawah / panhang ris atas 1
(lebih kecil atau sama)
B1 - Wf + W1
Wf = berat jaring dalam air
 
Setgillnet dasar dan trammelnet
 
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
B (gf/m)
40-80
100-200
W (g/m)
120-250  
250-400
B/W
1/3 - 1/5
1/2 - 1/2.5
  
panjing ris bawan/pajang ris atas 1
(lebih besar atau sama)
Catatan :Berat yang ditunjukkan disini tidak termasuk jangkar,dsb.

Perakitan jaring puntal (entangling net) beberapa contoh

Contoh
Set gillnet dan trammel net
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Gillnet hayut
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Perangkap dan bubu

Desain dan perakitan bubu : sebuah contoh

Bubu crabUkuran Kapal
Hokkaido,JepangPanjang 12 - 15 m
Nova Scotia, CanadaPH (HP) 40 - 100
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Ukuran bubu dan perangkap

Alat tangkap bubu dan trap digunakan untuk menangkap ikan, udang, kerang-kerangan dan cephalopods (cumi-cumi, gurita,dll.).Alat ini didesain dalam berbagai bentuk model serta ukuran dari bahan yang berbeda. Alat ini dioperasikan pada dasar atau diatas dasar perairan dengan atau tanpa menggunakan umpan.
Penentuan ukuran bubu atau trap
Jika didalam bubu ikan sudah berdesakan, maka tidak akar ada lagi ikan yang mau masuk kedalam bubu. Volume bubu diusahakan cukup longgar sehingga lebih banyak ikan yang tertangkap. Namun bila volume bubu terlalu besar dapat mengakibatkan ikan yang tertangkap saling membunuh (sifat canibal). Bentuk dan ukuran bubu yang menarik sebagai tempat berlindung bagi spesies tertentu hasilnya akan lebih efek-tif.
Beberapacomtoh :
Spesies
Negara
Volume (dm3 ) lihat halaman 157
gurita 
6
udang kecil 
40-70
crab berukuran kecil
Jepang
70-90
crab besar
Canada
450
king crab,snow crab
USA
2500-4500
spinylobster
Eropa
60-130
lobster
USA
200
spiny lobster
Caribia
300-800
spiny lobser
Australia
2500
lencam
Marocco
150-200
ikan-ikan karang
Caribia
500-700 (diatas 2000)
wolffish
Norway
1300
kerapu
India
1400
black cod
USA, Alaska
1800

Membuat perangkap dan bubu

Penentuan bahan harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti ; lama ketahanan pakai, daya tahan dalam air, dan terhadap koros; dan tidak rusak oleh tumbuhan laut.
Jarak ruji-rujl, atau ukuran mata jaring berhubungan langsung dengan ikan yang
akan ditangkap.
Beberapa contoh ukuran (mm)
Spesies
(bar bentuk berlian)
udang kecil (Eropa)
8 - 10
crab keci1 (Jepang)
12
crab karang (Eropa)
30
crab (Canada, USA)
50
king crab (Alaska)
127
spiny lobster (Perancis, Marocco
30 - 40
lobster
25 - 35
torsk, wolffish (Norway)
18
lencam
(lihat uraian berikut}
kerapu (India)
40
black cod (USA)
(lihat uraian berikut)
ikan karang (Caribia)15 - 20
kurisi (Australia)(1ihat uraian berikut)
Beberapa pilihan;
- Untuk bubu lobster:
Mata berbentuk segitiga, panjang sisi 60 -80 mm.
Mata berbentuk segi empat, 25x50 mm
Bubu kayu mendatar atau vertikal de ngan jarak 25-38 mm.
- Untuk bubu ikan:
Untuk ikan lencam, mata berbentuk segitiga,panjang sisi 35x40 mm.
Untuk black cod, pantai Barat Ameri ka, ukuran mata 51x51 mm.
Untuk kurisi, Australia, mata ber-bentuk segi enam dengan panjang menyilang 25-40 mm.
Berat trap sangat variabel mulai dan 10 sampal 70 kg setiap trap sesuai dengan model dan akuran trap, tipe dasar dan kuar arus.

Pintu masuk : bentuk dan posisi

Pintu masuk pada umumnya berbentuk kerucut at au piramid, datar atau cenbung. Posisi pintu masuk : beberapa contoh.
Trap untuk ikan dan cephalopods : pintu masuk samping
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Trap untuk udang : pintu masuk disarmping atau diatas
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Pintu masuk: Ukuran

Diameter pintu masuk bubu berhuburgan langsung dengan ukuran dan sifat-sifat ikan yang akan ditangkap.
Beberapa contoh :
SpesiesNegaraDiameter injao  (mm)
udang kecil 
40-60
crab ukuran sedang dan kecilJepang, USA
140 - 170
snow crabCanada
360
King crab USA, Alaska
350 - 480
spiny lobster, crayfishEropa
100 - 200
spiny lobsterAustralia.Caribia
230
lobsterEropa
100 -150
lencamMarocco70 - 100
torsk,wolf fishNorwaya100
kerapu India210
black codUSA, Pantai Barat250
threadfin / kurisi Australia 250 - 310
kakapCaribbean230

Contoh bubu dan perangkap

∎ Untuk ikan atau cephalopoda
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Untuk udang
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Pancing

Pancing vertikal: contoh, daya tahan putus

A : tali utama
B : tali cabang (juga disebut snood, leader, gangion,drop line)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Daya tahan putus dari main line harus lebih besar dari pada atau sama terha-dap berat maksimum ikan hasil tangkap-an (walau jika ada beberapa tali cabang) .
Contoh daya tahan putus tali utama yang umum digunakan untuk spesies (jenis) tertentu.
spesies/ jenis
Daya tahan putus (kg,basah,bersimpul
Sea bream, snapper
7-15
meagre,conger,dog -fish
15 -30
weak fish, grouper, cod,moray
30 - 40
snapper, grouper
100
yellow fin tuna
150 - 200
Note : Beograpa kapal/peranu dilengkapi dengan hiorolik atau electrik reel (penarikden penggulung tali yang di gerakkan secara  hidrolik atau elektris) untuk menangkap snapper dangrouper dengan (dalan) kedalamanlebin dar 180 a,gunekan tali utana stainless steel atau monel dengan days tahan putus 400 kg.
Daya tahan putut tall cacang biasan 50-100 % dari daya tahan putus tali utana.
Untuk pancing-pancing danunpan-uapan lihat halaman 43-45.

Cara pengoperasian tonda

Kecepatan menonda (pengoperasian pancing tonda) berubah-ubah (berkisar) 2 sampai 7 knot,tergantung pada jenis sasaran (tangkapan).
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

A: peredam kejut
(shock absorber atau snubber)
DPpapan selam
(depressor atau diving board)
Pbpemberat "cannonball"
DV : Divergent

Pancing rawai

Pancing tonda : perlcngkapan

∎ Peredam kejut (A)
Meredam sentakan bila ikan menyambar pancing
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Paoan selam (DP)
Untuk memonda lebih dalam
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Papan laying (DV)
Dapat diatur menyelam atau memisah ke samping
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Desain dan perakitan rawai dasar : sebuah contoh

Pancing rawai untuk ikan dasar Channel, Perancis
Ukuran Kapa
Panjang 14 - 15 m
TB 20 - 30
HP 150
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Bagian-bagian rawai dasar

Satu (unit) long line/rawai terdiri dari sebuah (seutas) tali utama, tempat sejum Iah tali cabang (juga dtsebut snoods atau gangions) diikatkan/digantungfcan. Sebu ah mata pancing diikatkan/digantungkan pada setiap ujung masing-masing tali cabang.
Bahan dan diameter rawai akan tergantung pada jenis sasaran tangteapan, jenis long line (dasar atau lapisan tengah perairan), dan metoda penanganan alat (secara/dengan tarikan tangan atau me-sin)- Diameter dan daya tahan putus harus dipergitungkan tidak hanya berat ikan, tapi juga "displacement" beratnya (dan oleh karena itu "inertia"/kelea-baman) kapal
Sebagai pedoman umum, seseorang dapat nemilih seutas tali utaraa yang daya ta han putusnya (kering, tak berstmpul, dalam kg) adalah :
- keduanya lebih dari pada 10 kali to nage kapal, dan lebih besar dari kua-drat panjang kapal (dalam meter)-
- paling sedikit 10 kali berat ikan yang terbesar yang akan ditangkap.
Contoh :
Beberapa daya tahan putus minimum bagi suatu tali utama (main line) dari rawai (long line) yang digunakan oleh kapal yang panjangnya 9 m dan beratnya 4 ton merangfcap "sea bream" dan "gurnards" ? Daya tahan putus harus lebih besar dari pada : 1 x 10 = 40 kg atau 9 x 9 = 81 k9
Tapi, jika orang ingin menangkap ikan seberat 10 kg, perlu untuk memperhi -tungkan
10 kg x 10 = 100 kg
Oleh karena itu, tali dapat digunakan berupa nylon yang dipilin atau dikepang (PA), diameter mm (breaking strength nya 130-160 kg) ; atau nylon monofila ment 170/100 (daya tahan putus 110 kg) atau polyethylene (PE) dengan diameter 3 mm (daya tahan putusnya 135 kg).
Tali cabang / Branchlines (snood atau gangions) sedapat mungkio harus tidak dapat dilihat didaJam air, tetapi ka dang-kadang dibuat dari logam (sebagai contoh:pada perikanan tuna dan hiu).
Daya tahan putus tali cabang ( basah, bersimpul) paling tidak sama atau 2 kali berat ikan yang akan ditangkap. (Daya tahan putus tali utama harus sa ma dengan 3 sampai 10 kali dari daya tahan putus tali cabang).
Panjang tali cabang biasanya kurang dari jarak antara tali cabang, agar untuk menghindari saling mengkait/mem belit ("tangling").
Mata Pancing diasanya dipilih menurut pengalaman sesuai dengan ukuran dan tingkah laku ikan yang akan ditangkap, ikan umpan harus masih hidup (bagi jenis yang dapat hidup saat terkait pada mata pancing), tapi jangan sampaitidak terkena mata pancing.

Pemasangan rawai : berbagai model perakitan

 Semipelagls
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Dasar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Rawai

Rawai hanyut : berbagai model perakitan

Beberapa contoh
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Rawai : pengoperasian secara otomatis (dengan alat)

TYPE
□ Tali cabang yang terikat tetap
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
□ Tali cabang bias, dilepas
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
TEMPAT PENYIMPANAN
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Tali utama
Tali cabang (Pancing)
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
PENABUR UMPAN
mesin pemasang umpan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
ALAT HAULING
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Jaring Perangkap Pancing

pelampung tanda dan jangkar : untuk Jaring, perangkap dan pancing

 Dipermjkaan
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
 pada dasar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
∎ Bentuk-bentuk jangkar
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN

Garuk

□ Karaktertstlk
Alat berkerangka yang di-tarlk dtatas dasar (berda sar lunak, berdasar keras)
Ukuran :
- Lebar 2 m ada yang dlatas 5 m.
-Tinggi 0,5 m
Berat pada waktu ditarik di dasar.
Contoh beberapa tipe :
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
 Besarnya daya IPK/2 kg tartkan
Tali penartk (1)
□ Panjang warp tergantung kedalaman dan kecepatan (Panjang warp bertam-bah sejalan penambah-an kecepatan). Umumnya : 3 - 3,5 x kedalaman (2 - 2,5 knot)
□ Kecepatan menggaruk : 2 - 2,5 knot
□ Contoh : perangkatan alat garuk
PETUNJUK PRAKTIS BAGI NELAYAN
Previous PageTop of PageNext Page

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Info Perikanan - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger